Minggu, 22 Maret 2009

PPWS-KIA DI PUSKESMAS DTP CIPANAS-LEBAK

PENGALAMAN MENGGUNAKAN PPWS-KIA
DI PUSKESMAS DTP CIPANAS KABUPATEN LEBAK
TAHUN 2008
OLEH : H.SURIPTO,S.Sos,M.Si
KEPALA UPT PUSKESMAS DTP CIPANAS KAB. LEBAK

TUJUAN
◙ Revitalisasi PWS-KIA
◙ Menyempurnakan informasi dan akurasi data
◙ Dilakukan penelusuran kasus, data, informasi
◙ Akan sangat berguna bagi tindak lanjut
◙ Memberikan input lebih jelas dan akurat buat Puskesmas
◙ Penguatan PWS diharapkan akan mempermudah petugas
METODOLOGI
1. Sosialisasi PPWS-KIA di tingkat desa dan kecamatan.
2. Melaksanakan pendataan dan pemetaan sasaran di semua
desa oleh kader, dukun paraji dan bidan desa.Pengolahan data oleh bidan.
3. Pengumpulan data penduduk dan KIA dari Kabupaten.
4. Melakukan Entri data ( Mulai komputerisasi PPWS-KIA )
5. Observasi pelayanan KIA di Puskesmas dan Desa
6. Lokakarya mini bersama team Puskesmas ( Kepala Pkm, Bikor ,dokter Pkm dan bidan desa tiap bulan).
a. Membuat matrix capaian program KIA , analisa
masalah dan tindak lanjut per desa.
b. Menyusun prediksi capaian akhir tahun.
7. Membuat model ( dengan komputerisasi ) prediksi tahunan
pelayanan KIA dari data – data yang terkumpul (dalam
bentuk count down).
8. Menyajikan hasil komputerisasi PPWS-KIA ditiap desa baik
dalam rangka lokmin maupun rakor/rapat dinas tk kec.ntuk
mendapatkan feed-back atas model tersebut.
INPUT
A. Pengumpulan data
Angka penduduk per desa dari buku “Kabupaten Dalam Angka” sering berbeda dengan yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan,Dinas kesehatan,Pemdes dan lembaga lembaga lainnya . Jika Puskesmas melakukan sensus sendiri,digunakan angka Puskesmas.
1. Angka angka asumsi yang dipakai harus dipertajam ,minimal tiap tahun.
Dan hasil perhitungan tiap tahun harus menjadi dasar perhitungan tahun
selanjutnya.
2. Model yang disusun sudah diupayakan penyederhanaan-nya supaya
dapat digunakan oleh tenaga ditingkat Puskesmas. Softwarenya sudah
tersedia. Namun tetap masih memerlukan tenaga yang senang bermain
komputer.
3. Perbedaan angka kependudukan antara data sensus dan angka
puskesmas, jika dibawah 5% , dapat di abaikan karena setelah
diambil angka maternal-nya, menjadi sangat kecil.
4. Digunakan angka “Kinerja Pelayanan KIA Bidan di Lapangan” , berupa
jumlah ANC,PNC dan Persalinan nakes serta pelayanan lainnya per bidan
per bulan. Ini dihitung dari jumlah pelayanan KIA di semua institusi
pelayanan KIA. Sementara belum ada angka yang baik, diperkirakan
bahwa kinerja pelayanan KIA oleh bidan yang baru bekerja di tahun
pertama : setengah angka lebih rendah.

PROSES
A. Kunjungan lapangan
1. Untuk memperoleh gambaran sebenarnya tentang
apa yang terjadi di lapangan.
2. Masalah – masalah didesa umumnya hanya diutarakan
secara lisan, sehingga tidak di definisikan secara
memadai, yang pada akhirnya tindak lanjut juga hanya bersifat
umum, atau malah dilupakan.
3. Alat supervisi dan regularitas masih lemah, terutama
dalam manajemen KIA, walaupun telah dilatih untuk
supervisi. Ini mungkin meng- isyaratkan bahwa alat
supervisi belum tepat guna.

B. Proses lokakarya analisa hasil PPWS-KIA
1. Ikutnya Kepala Puskesmas,Dokter Puskesmas dan seluruh bidan dalam melakukan lokakarya cukup membantu kepala Puskesmas utk mengerti program KIA lebih detail.
2. Analisa PWS tahunan per desa berjalan menarik , meskipun memakan waktu cukup banyak untuk mencapai kualitas yang diinginkan.
3. Proses step by step cukup sederhana untuk diikuti dengan baik oleh team.
4. Dalam membahas Desa, digunakan angka absolut, dan langsung menyebut nama.
5. Beberapa anggota team di Puskesmas masih belum mampu membuat perencanaan aktivitas tahunan, masih menggunakan bahasa strategi. Pembahasan seyogyanya dilakukan di Puskesmas, dan terus disempurnakan.

INDIKATOR
 Cakupan :
 Antara lain K1, K4, Pn, KF, KN, PK dll,
 Kualitas
 K4, Pn
 Outcome
 Maternal death
 Neonatal death
PENELUSURAN
 Identifikasi masalah utama untuk setiap bidan desa
 Masalah mungkin termasuk pada saat kehamilan, persalinan dan nifas ,
 CONTOH :
 Pada ANC di laporkan bahwa K1 65 %
 Siapakah 35 % ibu hamil yang tidak K1 ?
 Pada laporan ANC dilaporkan bahwa terdapat ibu hamil yang resiko tinggi.
 Siapa ibu hamil itu?
 Jenis Restinya / penyakitnya apa ?
 Penanganannya bagaimana ?
 Apakah sudah diberikan pengobatan/ ditindak lanjuti sesuai dengan protap?

PERENCANAAN BULANAN
Berfokus pada penatalaksanaan menyeluruh/ komprehensif
Kompilasi dari kebutuhan Bidan di Desa
Stok dan distribusi peralatan, obat & bahan habis pakai (BHP) diperhitungkan dapat untuk memenuhi kebutuhan sampai 3 bulan ke depan atau lebih
Pembinaan kader Posyandu dan kerjasama lintas sektor
Supervisi fasilitatif secara rutin ke Bidan di Desa

PENYUSUNAN REKOMENDASI/KESIMPULAN

Dilakukan oleh tenaga teknis ditingkat Puskesmas,
kemudian di-diskusikan dengan pihak pihak terkait.

OUTPUT
Program PPWS-KIA telah dilaksanakan mulai pada Awal triwulan IV dan ada ruangan khusus utk itu, prosesnya secara manajemen telah menggunakan komputerisasi, mudah dianalisa dan ditindak lanjuti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar